Bulan Ramadan 2024 Jatuh Pada Hari Ini
JAKARTA - Bulan Ramadan 2024 merupakan tahun ke 1445 dalam kalender Hijriyah. Berdasarkan kalender tersebut, kemungkinan bulan Ramadan 2024 jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.
Puasa ramadan akan berlangsung selama 29 atau 30 hari, tergantung sabit yang menandakan awal bulan terlihat atau tidaknya. Apabila bulan tidak terlihat pada malam hari ke-29, maka Ramadan akan berlangsung 30 hari.
Namun, apabila hilal sudah terlihat, maka bulan suci ramadan hanya berlangsung 29 hari.
Untuk itu, nusantaraterkini.co mencoba menilik dari berbagai sumber metode penetapan awal Bulan Ramadan yang ditunggu umat Islam di dunia.
Dalam menetapkan Bulan Suci Ramadan, beberapa pakar seperti ulama, ilmuwan, serta pakar hisab akan menghitung. Nantinya, Kementerian Agama RI menyelenggarakan sidang Isbat setiap tahun untuk merumuskan keputusan tentang awal Ramadan dan Idul Fitri.
Biasanya, sidang Isbat diadakan setiap tanggal 29 Sya'ban.
Metode Penetapan Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriyah
Metode Rukyat
Metode ini dikenal sebagai observasi hilal. Mayoritas ulama dari Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali menyatakan awal Ramadan hanya bisa ditetapkan dengan metode Rukyat.
Metode ini memperhitungkan hilal atau bulan baru yang terlihat. Para ulama ini berpegang pada firman Allah SWT dalam Al-Baqarah:185 dan hadits Nabi Muhammad SAW.
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Artinya: "Maka barang siapa di antara kalian menyaksikan bulan maka hendaklah ia berpuasa (pada)nya," QS: Al-Baqarah:185.
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ
Artinya: "Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbuka lah kalian karena melihatnya. Jika kalian terhalang (dari melihatnya) maka sempurnakanlah bilangan Sya'ban menjadi tiga puluh hari." (HR. Bukhari, Hadits No 1776).
Hisab atau Perhitungan Matematis
Untuk menentukan kapan awal Ramadan 1445 Hijriyah bisa dilakukan dengan cara hisab atau perhitungan matematis. Di mana, hisab melibatkan perhitungan matematis berdasarkan data astronomi yang mencakup posisi dan fase bulan.
Data astronomi tersebut seperti pergerakan bulan dan informasi tentang hilal (bulat atau tidak) digunakan dalam perhitungan. Metode hisab biasanya dapat berbeda-beda, dan ada berbagai model hisab yang digunakan oleh berbagai organisasi dan mazhab Islam.
Tanggal awal puasa Ramadan 1445 H dapat bervariasi antara negara, organisasi, atau mazhab Islam. Itu dikarenakan perbedaan dalam metode Rukyatul Hilal dan Hisab yang digunakan. Dalam beberapa kasus, perbedaan ini hanya satu atau dua hari.
Setelah awal puasa Ramadan ditetapkan berdasarkan Rukyatul Hilal atau hisab, pengumuman resmi biasanya dilakukan oleh otoritas Islam setempat, organisasi atau pemerintah.
Pengumuman ini memberitahu umat Islam kapan mereka harus memulai puasa Ramadan. Penting untuk dicatat bahwa meskipun ada perbedaan dalam metode penetapan awal Ramadan, umat Islam umumnya menghormati dan mengikuti penetapan yang dikeluarkan oleh otoritas Islam setempat atau organisasi yang mereka percaya.
Puasa Ramadan adalah satu ibadah penting dalam agama Islam, dan penetapan awalnya penting untuk menjaga kesatuan dalam pelaksanaannya.
Itulah tadi cara menetapkan kapan bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah jatuh pada hari apa. Semoga bermanfaat. (*)
Sumber Nusantaraterkini.co